Tahukah anda, Jalaluddin Rumi tinggal di Konya atau Iconium yang pernah menjadi jajahan Empayar Rom Byzantine. Menariknya, Rumi sempat mengislamkan pendeta Kristian yang menghuni gereja di sana.

Lebih menarik lagi, Rumi berdakwah menggunakan karamah dan puisi. Aflaki Arefi, seorang murid Tarekat Mawlawiyah telah mengarang riwayat hidup Rumi dalam kitabnya, Manāqeb al-ʿarefīn wa marāteb al-kāšefīn.

Jurjani menyebut: “Karamah ialah suatu kejadian luar biasa yang diberikan Allah khusus bagi para hamba-Nya yang bertakwa dan soleh yang tidak disertai dengan dakwaan sebagai nabi.” (al-Ta’rifat)

Pada suatu hari seorang pendeta mencabar keimanan Rumi yang meyakini Islam lebih baik daripada Kristian. Oleh itu, Rumi membuka jubahnya dan mengambil jubah pendeta itu. Kedua-dua jubah tersebut digumpal bersama dan dimasukkan ke dalam oven.

Setelah api dinyalakan, jubah-jubah tadi dibiarkan di dalam oven. Setelah berlalu masa, pendeta tersebut membuka penutup oven untuk melihat apa yang telah terjadi. Ternyata, jubahnya sudah terbakar sementara jubah Rumi masih elok lagi. Justeru, pendeta itu masuk Islam dan menjadi murid Rumi.

Pada kesempatan lain, Rumi melawat ke Biara Plato yang tidak jauh dari Anatolia. Di sana, Rumi memasuki kawasan tasik beku yang berbahaya selama tujuh hari. Selepas seminggu, Rumi keluar dalam keadaan selamat dan memeranjatkan pendeta biara.

Aflaki turut menceritakan pengalaman Rumi dengan pendeta dari Syam. Rumi menunjukkan karamahnya yang membuatkan seorang budak terapung di udara. Pendeta yang melihatnya terus memeluk agama Islam. Kewalian Rumi sudah tidak boleh dipertikaikan lagi.

Bagaimana dakwah puisi?

Rumi turut menarik perhatian orang Kristian dengan puisinya: “Ketika Isa telah naik ke langit ke-4, Muhammad pula menaiki lapisan-lapisan langit sampai ke Hadrah Al-Qudsiyyah. Kalau Isa boleh berjalan di atas air, Muhammad pula boleh berjalan di atas udara.”

Bak kata Rumi: “Nama (Muhammad) al-Mustafa ada dalam Injil, baginda penghulu rasul dan lautan suci. Disebutkan sifat dan rupa parasnya, juga pertempuran, puasa dan makanannya. Sekumpulan orang Nasrani akan mengejar ganjaran Tuhan bila sampai kepada sebutan namanya. Mereka mencium nama dan menundukkan muka kepada tulisan yang indah itu. Mereka terselamat daripada cobaan dan ketakutan.” (Mathnawi 1: 727-731)

Pada pandangan Rumi, kitab Bible atau Injil yang asli ada menceritakan kedatangan Nabi Muhammad, namun sudah diselewengkan oleh pendeta terdahulu.

Justeru, Rumi mengajak pendeta Kristian untuk beriman dengan Nabi Muhammad, seperti yang diingini oleh Nabi Isa. Di sebelah makam Rumi, ada kubur seorang pendeta Kristian yang telah memeluk Islam dan menjadi pengikut setianya.

Oleh: Zaki Sapuan al-Hafiz

…

Banyak lagi fakta menarik dalam buku terbaru kami, RUMI FILSUF CINTA ANATOLIA. Diskaun istimewa untuk pembeli-pembeli terawal! Klik: https://shp.ee/e6n9puy